-= Front Mahasiswa Nasional - Demokrasi Nasional =-
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

We Reject Barrack Obama in Indonesia !!!

Go down

We Reject Barrack Obama in Indonesia !!! Empty We Reject Barrack Obama in Indonesia !!!

Post  furqon Thu Apr 08, 2010 6:25 pm

The Greatest prize in Asia is Indonesia……
Hadiah terbesar bagi Imperialisme AS adalah dengan jatuhnya Indonesia dibawah pengaruh dan dominasi politiknya, ditandai dengan jatuhnya pemerintahan anti Imperialis Soekarno digantikan oleh jenderal fasis Soeharto yang menjadi rejim boneka di Indonesia tanpa harus melakukan perang agresi secara langsung. Apalagi hal tersebut terjadi di tengah luluh lantaknya tentara AS dalam perang menghadapi rakyat Vietnam, saat melakukan perang agresi ke Vienam yang saat itu di pimpin oleh Ho Chin Min.

Bertahun – tahun lamanya Imperialis AS harus menekan nafsu serakahnya untuk menguasai Indonesia karena adanya rejim anti imperialis Soekarno dengan dukungan rakyat dan gerakan progresif, akan tetapi berbagai upaya selalu dilakukan untuk menjatuhkan rejim Soekarno dan memberangus gerakan progresif yang ada di Indonesia saat itu.

Sehingga mulai saat itu praktis Indonesia berada dibawah dominasi politik dari imperialis AS, dengan rejim boneka yang selalu siap sedia melayani sepenuh hati keinginan imperialis AS. Hingga saat ini dibawah pemerintahan SBY–Boediono, kekuasaan dan dominasi imperialis AS semakin kuat dan kokoh. Kesetiaan dan loyalitas pemerintahan SBY terhadap imperialis AS sangat terlihat dari berbagai kebijakan dan perilaku politik yang jelas sangat berkiblat terhadap AS. Mulai dari masa kampanye,pesta pelantikan, pembentukan kabinet hingga program 100 hari semuanya sangat mirip dengan cara-cara AS atau Partai Demokrat di Amerika.

No 1 Terroris di Dunia Adalah Amerika Serikat.
Amerika yang saat ini di-bawah kepemimpinan Barrack Hussein Obama tengah berada di bawah krisis yang belum juga sanggup diselesaikan. Kebangkrutan ekonomi AS sebagai akibat buntut overproduksi sektor properti terutama perumahan kelas pekerja yang biasa di sebut sub-prime mortgage masih sangat jelas, sampai saat ini pertumbuhan ekonomi AS belum bisa beranjak dari 1 %, bahkan bulan juli 2009 sempat minus1,4% dengan defisit anggaran terbesar dalam sejarah AS sebesar 1,09 T U$D.

Kepentingan AS untuk menyelamakan dirinya dari krisis yang akut sangat jelas, berbagai usaha telah dijalankan meskipun harus merampok dan melakukan perang agresi sekalipun. Seperti kebijakan Obama yang mengirimkan tambahan pasukan sebanyak 30.000 orang ke Afghanistan serta mempertahankan penjajahan di tanah Irak dengan dalih perang atas terrorisme meski penolakan dan perlawanan rakyat terus dilakukan. Di bidang ekonomi, AS di berbagai pertemuan selalu gencar mengkam-panyekan anti proteksionisme, mende-sak berlakunya pasar bebas dikawasan semacam FTA, sehingga tidak heran pertemuan multilateral seperti G20 menjadi andalan bagi imperialis AS untuk memaksakan skema ekonomi politiknya yang harus ditaati oleh ne-gara-negara lainnya, inilah yang ke-mudian memunculkan perjanjian antar negara yang timpang.

Dalam pertemuan APEC di Singapura pada bulan November 2009, Obama secara khusus melakukan pembicaraan dengan SBY dan menghasilkan 8 point kemitraan antara AS dan Indonesia. 8 poin kesepakatan yang dinamai kemitraan bersama antara AS–Indonesia secara sekilas merupakan kerjasama yang setara / equal dan saling menguntungkan antara Indonesia dan AS. Tetapi ini hanyalah bagian dari upaya AS untuk terus mendominasi Indonesia dan mengeruk keuntungan sebanyak– banyaknya dari tanah dan rakyat Indonesia.

Bahkan pada bulan Maret 2010, Obama berencana untuk berkunjung di Indonesia dengan agenda utama meluncurkan program kemitraan startegis yang telah di sepakati. Kemitraan yang disepakati juga akan ditindak lanjuti lewat beberapa perjanjian termasuk Overseas Privat Invesment Corporation (OPIC). Bahkan ide ini lahir dari tawaran SBY saat berkunjung ke Washington pada Desember 2008. Penguatan hubungan di segala bidang terutama bidang energy, lingkungan, kesehatan dan perdagangan.

Rakyat Indonesia Menolak Kedatangan Obama ke Indonesia.
Sehingga jika dilihat dari latar belakang kedatangan Barrack Obama ke Indonesia tentu sudah menjadi keharusan bagi rakyat Indonesia untuk menolak kedatangannya. Peningkatan kerjasama kemitraan terutama soal energy, lingkungan, kesehatan dan perdagangan adalah bidang yang saat ini menjadi isu paling hangat di bicarakan di banyak negara dan forum– forum internasional dan kedatangan Obama adalah usaha untuk memastikan segala kepentingan AS di Indonesia dapat terjamin dan terlaksana.

Dalam kerjasama perdagangan dan Investasi adalah upaya dari AS untuk memastikan bagaimana Indonesia memastikan diri siap untuk menjadi pasar bagi barang hasil produksi industry negeri Imperialis, apalagi skema industry Indonesia adalah industry berorientasi ekport dan subtitusi import, yang menyebabkan industry di Indonesia tidak lebih dari sekumpulan pabrik dengan produksi semi processing dengan teknologi rendah dan upah buruh yang juga sangat rendah. Sekaligus memaksa Indonesia untuk membuka investasi sebesar-besarnya bagi masuknya direct investment ke Indonesia, yang merupakan bagian dari kesepakatan dalam OPIC.

Sementara itu di bidang lingkungan dan energy adalah isu yang sejalan dengan kepentingan imperialis dalam upayanya melakukan monopoli atas pasar energy yang ada, sekaligus memastikan Indonesia menjalankan skema perdagangan karbon atas nama perubahan iklim untuk mendapatkan hutang dan dana segar dari imperialisme. Karena yang paling besar harus menanggung akibat dari pemanasan Global yang sebagian besar sumbangan dari industry imperialisme adalah negara-negara berkembang, karena dipaksa menurunkan emisi sekaligus menanam tanaman untuk carbon trade. Ironisnya tanaman yang paksakan paksakan adalah tanaman yang juga merupakan bahan untuk bio feul semacam kelapa sawit yang dikelola perusahaan besar imperialis dan komprador.

Disaat sebagian orang bangga, terutama para kapitalis birokrat dan komprador dengan naiknya Barrack Obama menjadi presiden AS karena pernah tinggal di Indonesia. Bahkan sampai harus membangun patung Obama kecil di menteng dan Obama di Jogja, akan tetapi kebanggaan tersebut tidak berlaku bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Karena bagi sebagian besar rakyat Indonesia, Obama tidak lebih dari pimpinan negara aggressor nomor satu di dunia. Obama bagi rakyat Indonesia tidak lebih dari seorang presiden yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan atas keringat dan darah dari rakyat dari negeri jajahan, setengah jajahan dan setengah feudal.

Rakyat Indonesia Patut Membenci Obama dan Imperialis Pimpinan US.
Pertemuan Obama dengan SBY pada bulan Maret nanti adalah bagian dari kepentingan imperialis AS yang beretemu dengan kompradornya dan rejim bonekanya untuk mendiskusikan bagaimana skema penindasan dan penghisapan atas rakyat Indonesia dapat berjalan sukses sementara rejim boneka SBY dan komprador lainnnya menikmati keuntungan atas kerjasama yang dihasilkan dengan menjual kekayaan alam dan keringat rakyat Indonesia.

Kebencian rakyat atas perilaku barbar dari imperialis AS sejatinya tidak hanya ada pada dada rakyat Indonesia, rakyat di Palestina, Afghanistan, India, Irak, Iran, dan negara–negara lainnya menjadi bukti bahwa imperialis AS lah no 1 terroris di dunia. Sehingga penolakan rakyat Indonesia atas kedatangan Obama adalah hal yang tepat, sekaligus merupakan bagian dari gerakan anti imperialism se-dunia. Sekaligus mengingatkan bahwa banyak negara di dunia ini yang hancur lebur dan rakyatnya menjadi budak di negeri sendiri akibat perilaku dari rejim dalam negerinya yang menjadi boneka dari imperialis AS.

Menolak kedatangan Obama bukanlah sesuatu yang anti demokrasi, tetapi sebaliknya adalah bagian dari gerakan yang melawan rejim imperialis anti demokrasi di dunia, yang senantiasa menggunakan segala cara bahkan atas nama ke-manusiaan untuk memusnahkan peradaban bangsa dan negara lain, seperti yang telah dilakukan AS kepada Irak dan Afganistan. Bagi rakyat Indonesia hal ini juga berlaku sama, sekaligus menunjukan kepada komprador nomor 1 di Indonesia yaitu SBY bahwa rakyat Indonesia tidak sudi untuk dijajah imperialis AS sekaligus di pimpin oleh rejim boneka seperti SBY. Rakyat tentu sepakat dengan mengatakan “We Reject Obama In Indonesia and We Hate Puppet Regime SBY

furqon
Moderator
Moderator

Posts : 3
Join date : 2009-09-23

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum